Hei, kamu yang diseberang sana.
Orang yang pernah membuat pelangi di hidupku.
Sedang apa disana?
Masihkah kau memandangku sebagai sahabat?
Atau kau memang sudah merubah pandanganmu?
Jadi,
Ini kah yang namanya perpisahan?
Begini caramu memutuskan persahabatan kita?
Memberi tahu seisi dunia betapa kejamnya aku, lalu menghilang.
HEI KAMU YANG DISEBERANG SANA!
JANGAN LARI BEGITU SAJA!
LIHAT AKU! JAWAB AKU!
KATAKAN DENGAN JELAS DAN TEGAS!
INIKAH YANG KAU MAU?
KAU TERLUKA? KAU SEDIH? KAU TERSIKSA?
LALU BAGAIMANA DENGANKU?!
KAU PIKIR AKU TIDAK TERLUKA? ATAU KECEWA?
Dengar, sayang.
Sahabatmu ini juga seorang manusia biasa.
Dia tidak bisa selalu menangkapmu saat kau terjatuh.
Tapi yang kau harus tau,
Dia selalu berusaha agar kau tidak terjatuh.
Disetiap hubungan,
Selalu ada masalah yang terkadang menimbulkan perdebatan.
Tapi itu bukan berarti menjadi akhir dari suatu hubungan.
Bukankah kita sudah melewati beribu masalah sebelumnya?
Kenapa kali ini kau harus lari?!
Aku benci akhir yang menyedihkan.
Kalau masih ada harapan itu,
Kalau memang kau masih menganggapku sahabat,
Aku menunggu disini.
Dengan harapan akan menutup cerita dengan kalimat
“... and they lived happily ever after.”
Like this
BalasHapus